Yassona H Laoly Sebut Kejahatan Narkoba di Sumut Tinggi!

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dhabit Barkah Siregar

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Menteri Hukum dan HAM (Menkumhan), Yasonna H Laoly menyebut, Sumatera Utara (Sumut) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang rentan terjadi tindak pidana kriminal. Terlebih lagi, tindak pidana narkoba.

Sehubungan itu, Yassona berniat untuk menambah kapasitas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) se-Sumut, yang sebelumnya berkapasitas 8.500 orang, menjadi 11.600 setelah penambahan 3.100 yang memakan anggaran Rp 200 milyar.

“Di tengah Kementerian banyak mengalami pemotongan anggaran, kita mendapat bonus cukup besar untuk perbaikan lapas, rutan dan prasarana lainnya. Di sumut termasuk provinsi mendapat porsi cukup besar sekitar Rp 200 m, karena di Sumut angka kejahatannya lebih tinggi dibanding daerah lain. Khususnya narkoba,” kata Yasonna saat menghadiri peresmian Bangunan Permasyarakatan, Balai Harta Peninggalan serta Rumah dan Flat Imigrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut di Jalan Antara, Desa Bakaran Batu, Lubuk Pakam, Jum’at (20/1).

Karenanya, Yasonna yang didampingi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Ir HT Erry Nuradi MSi mendeklarasikan perang terhadap narkoba. Yasonna menyatakan, akan menindak tegas para oknum yang masuk dalam satuan kerja Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) apabila terlibat narkoba.

“Saya sudah katakan sejak tahun lalu tidak ada kompromi untuk narkoba. Di sini ada kepala UPT, siapa pun anda apabila ada peristiwa di tempat saudara, maka akan ditarik, non-aktif, jika terlibat diproses hukum, tidak ada perlindungan dalam soal ini. Kita sudah darurat narkoba, sekali lagi saya ingatkan kepada semua, kita zero toleransi. Sudah ada Kalapas dan KPLP yang dinon-aktifkan, di mana ada unsur kelalaian sembari diteliti,” tegas Yassona.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini