Ibu Pembunuh Bayinya Masuk Rumah Sakit Jiwa

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dhabit Barkah Siregar

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Pembunuh bayi berumur 2,5 tahun, Pretty Juliana Ningsih Hasibuan (32), warga Jalan Besar Medan-Delitua, Gang Dahlia Ujung, Lingkungan V, Desa Suka Makmur, Deli Tua menjalani observasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Pemprov Sumut, Prof Dr M Ildrem, Jalan Tali Air, Medan Tuntungan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medis RSJ Pemprov Sumut Prof Dr M Ildrem, dr Vera. Dia mengatakan, pada Minggu (15/1) malam lalu, janda beranak satu itu diserahkan oleh Polsek Deli Tua ke pihaknya.

Sejauh ini, menurutnya Pretty masih harus menjalani observasi selama 14 hari di RSJ Pemprov Sumut, Prof Dr M Ildrem. Hal itu guna mengetahui kondisi jiwanya.

“Benar pasien diantar oleh Polsek Deli Tua pada hari Minggu tanggal 15. Dia masih kita observasi,” kata Vera melalui panggilan seluler, Rabu (18/1).

Sebelumnya, telah dilakukan tes kejiwaan terhadap Pretty, namun pihaknya belum dapat membeberkan diagnosa sementara yang dilakukan Tim Medis.

“Kita masih melakukan pemeriksaan dan pengamatan selama 14 hari. Semalam, kita baru melakukan tes psikologis. Mungkin belum selesai, masih dalam proses,” terang Vera.

Dari hasil komunikasi antara Pretty dan Tim Medis, juga belum dapat disimpulkan mengenai kondisi kejiwaan pelaku pembunuhan keji yang telah bercerai dari sang suami sekitar enam bulan itu.

Tim Medis tak hanya melakukan psikotes saja. Namun, juga mengamati tingkah laku dan proses serta pola berfikir Pretty.

“Nanti setelah 14 hari, dokter tim kami yang akan buat satu diagnosa lalu disampaikan kepada penyidik. Tapi, sepertinya memang ada terganggu. Begitupun, kami terus melakukan observasi. Setelah 14 hari nanti, keluar hasil diagnosa-nya terhadap pasien yang memang sedang kami rawat,” tandasnya.

Secara terpisah, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Deli Tua, Kompol Wira Prayatna mengatakan, pihaknya akan menghentikan proses penyidikan, jika hasil observasi membuktikan pelaku mengidap gangguan jiwa.

“Kalau tidak (gila), proses hukum dilanjutkan,” tegas Wira.

Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Delitua, Iptu M Rian menambahkan, setelah berpisah dengan suami, tingkah-laku aneh sering ditunjukannya. Hal tersebut dibeberkan keluarga pelaku kepada Kanit.

Sambungnya, sejak Agustus lalu, pelaku mulai berperilaku aneh. Keanehan itu, dilihat dari sikapnya yang kerab mencabuti rambutnya helai demi helai kala seorang diri.

“Dari keterangan para k‎eluarga, perilaku aneh pelaku ini muncul sekitar Agustus 2016 lalu. Perilaku aneh ini muncul ketika pelaku ditinggal oleh pasangan hidupnya,” ujar Rian.

Diketahui, Pretty merupakan ibu kandung yang tega membunuh korbannya, yang tak lain anak semata wayangnya, M Altahir yang berusia 2,5 tahun. Karena diduga depresi, Pretty sanggup melakukan tindakan keji itu.

Tak pelak, rumah berpagar dan cat putih yang mulanya sepi, mendadak dikerumuni warga. Kejadian pembunuhan ini terkuak saat tetangga pelaku, Dewi (30) yang heran melihat dua anak-anak, Jafa (10) dan Radit (8) keluar dari TKP sembari menangis dan minta tolong.

Lantas, Dewi menanyakan apa sebab anak-anak itu menangis. “Tapi mereka tetap nangis. Kemudian saya masuk ke dalam rumah dan sudah melihat anaknya (tersangka) tewas dengan usus korban terburai berlumuran darah. Dan ibunya di samping, pegang dua buah pisau dapur,” kata Dewi.

Korban tewas dengan cara ditikam menggunakan dua buah pisau dapur dan meninggalkan 28 liang. “Seluruh kujur tubuh bagian depan korban, penuh tusukan. Di bagian perut korban paling banyak. Dan usus perut korban keluar sepanjang satu meter,” tandas saksi mata.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini