Aneh, Tahun 2016 Pernah Digerebek Polrestabes, Poldasu Kok Gerebek Lagi?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dhabit Barkah Siregar

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Gudang penyimpanan motor diduga hasil kejahatan, yang berada di Jalan Sisimangaraja, Gang Sepakat, Kelurahan Sitirejo I, Medan Kota, Jum’at (6/1) kemarin digrebek oleh petugas Subdit III/Jatanras Polda Sumut. Ternyata, jajaran Satreskrim Polrestabes Medan lebih dulu melakukan penggerebekan pada tahun 2016 lalu.

Hingga saat ini, berkas kasus tersebut seperti tak disentuh di Polrestabes Medan.

Pantauan MUDANews.com di lokasi, berdiri dua rumah bernomor 41 dan 43 tak berdempetan. Di sana, tidak ada tanda-tanda telah dilakukan penggrebekan seperti garis polisi pasca disisir petugas Polda Sumut Jum’at (6/1) kemarin.

Di rumah pertama (nomor 41), terlihat aktivitas usaha kecil-kecilan yang menjual minuman dan makanan ringan. Sementara di rumah kedua, tampak ada usaha tempel ban.

Berdasarkan informasi warga sekitar, kedua rumah itu ditempati oleh kerabat pelaku.

Lurah Sitirejo I, Pangadilan Harahap menyatakan, kedua rumah yang digrebek itu masih ada hubungan saudara. Dirinya mengaku, tak ikut dari awal penggerebekan yang terjadi pada Jum’at (6/1) pukul 19.00 WIB.

“Saya disitu, sama orang-orang Polda. Rumah di belakang kedai yang digerebek. Kalau enggak salah saya, disitu ada emaknya. Anak-anaknya. Saya agak terlambat datang. Jadi ditelpon, kalau bisa merapat ada penggerebekan Poldasu,” katanya, Senin (9/1).

Dia mengakui, gudang penyimpanan sepedamotor yang diduga hasil curian ini pernah juga digrebek Polrestabes Medan pada 2016 lalu. “Sudah dua kali digrebek ini. Saya juga dengar cerita ada petugas yang disiram bensin. Cuma saya waktu itu enggak di lokasi. Dapat ceritanya, kalau ada perlawanan dari orang-orang itu. Kepling yang lebih tahu,” kata dia.

Kepala Lingkungan VI, M Hidayat mengaku, sejak awal sudah di TKP saat petugas melakukan penggrebekan. Menurut dia, penyiraman bensin yang diduga dilakukan oleh pihak keluarga mereka, karena merasa tidak terima. Saat itu, petugas yang tengah melakukan pemeriksaan barang bukti 41 unit sepedamotor, langsung disiram bensin.

Akibatnya, mata sebelah kiri Bripka Erik Tambunan nyaris buta karena siraman bensin tersebut. “Saya juga sudah sarankan agar petugas Polda mundur dulu, karena sudah ramai di situ. Karena banyak yang ikut-ikutan enggak tahu sebab musabab,” kata dia.

Alhasil, tim dari Subdit III/Jatanras yang diduga kalah jumlah, langsung menghubungi tim unit Reskrim Polsek Medan Kota dan Resmob Poldasu. Sayangnya, kata Hidayat, begitu datang tim bantuan itu, pelaku yang melakukan penyiraman diduga sudah berhasil kabur.

“Keluarga-keluarga juga yang tinggal disitu. Saya enggak nampak siapa yang nyiram. Mereka itu (Baik Sihombing dan Mulia Sihombing) abang beradik,” sebutnya.

Lantas apa pekerjaan sehari-hari keduanya? Hidayat mengaku tak mengetahui secara persis. Setahu Hidayat, keduanya jual ikan.

“Kalau soal penadah, saya kurang tahu. Mereka orang lama situ, dari kecil, dari bapaknya muda-muda tinggal situ. Memang nampung kereta juga, tapi kalau ada surat-surat resmi. Soal penadah, saya kurang tahu juga. Cuma setahu saya, kalau ada dokumen resmi baru mereka nerima. Terima gadean juga mereka,” tandas dia.

Sementara dari Gedung Dit Reskrimum Polda Sumut, 41 unit sepedamotor yang disita dalam penggerebekan itu tampak didatangi sejumlah orang. Itu dilakukan karena mengetahui kabar, kalau Subdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut telah melakukan penyitaan terhadap 41 unit sepedamotor yang diduga hasil curian.

Namun salah seorang warga, Revi (35) mengaku sepedamotor Honda Vario miliknya ada diantara 41 unit tersebut. Sambungnya, sepedamotor itu digadaikan oleh adiknya.

“Makanya kemari ini. Digadai adik aku, Rp5 juta pakai STNK aja. Tapi uang gadaian dipotong 15 persen. Bisa ga keluar ituya, kami bawa surat dari leasing ini. Dikasih waktu setahun lah, untuk melunasinya,” ujarnya.

Dikonfirmasi, Kasubdit III/Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, AKBP Faisal Napitupulu mengaku, pihaknya masih mendalami soal dugaan 41 unit sepedamotor itu hasil curian atau tidak. “Masih didalami, lagi lidik,” kata Faisal.

Mantan Kapolsek Sunggal ini bilang, pihaknya masih mengejar dua orang yang kabur. Yakni, berinisial DJS.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini