Potret Warga Miskin di Pangkalan Susu, Belum Tersentuh Pemda

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Sebagai daerah pesisir, banyak masyarakat kita yang menggantungkan hidupnya dengan melaut, bahkan tidak sedikit pula yang bertempat tinggal di pinggiran laut ataupun di pingiran paluh.

Seperti juga Amirudin (52) warga Lingkungan VII Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu, bagian belakang rumahnya persis di pinggiran anak paluh.

Sekira lima tahunan yang lalu, bagian belakang rumahnya tergerus air, tanahnya erosi mengakibatkan beberapa tiang rumahnya amblas bahkan ada tiang rumahnya yang patah. Akibat beberapa tiang yang amblas dan patah maka kini rumah Amirudin atau disapa akrab Amir menjadi miring.

Sebagai nelayan pencari udang, bermodalkan jala (alat tangkap-red) dan perahu 13 kaki, wak Amir begitu biasa dia disapa, hanya melaut sampai paling jauh ke Pulau Sembilan.

“Paling sampek pulau sembilan aja, modal 15rb bensin, sampan kecil, mana bisa jauh,” ucap wak Amir bercerita dengan MUDANEWS.COM sambil ngopi di depan rumahnya, Senin (8/7/2019).

Ditanya soal penghasilan, wak Amir menjawab dengan tertunduk dan sesekali mendongak ke atas, dengan suara lirih.

“Dapetlaaa, alhamdulillah kadang bisa 50rb, potong bensin, dah bisa laa buat belanja,” ujarnya.

Potret Warga Miskin di Pangkalan Susu, Belum Tersentuh Pemda
Rumah sudah miring

Amirudin memang bernasib kurang beruntung, karena satupun jenis program bantuan dia tak dapat. Ironisnya di seberang jalan depan rumahnya ada sebuah rumah beton dengan cat yang masih cerah tertempelkan stiker PKH.

“Awak tak dapat om, padahal dulu dapat BLT, ntah cemana pun pemerintah mungkin tak tetengoknya awak, om laa tolong bilangin,” wak Amir tertawa.

Potret Warga Miskin di Pangkalan Susu, Belum Tersentuh Pemda
Terharu, Amiruddin tak pakai baju duduk di depan rumah

Sial itu tak berkesudahan, kemarin, Kamis (4/7/2019) saat melaut ke pulau Sembilan mesin sampannya mogok, terpaksalah wak Amir pulang dengan mengayuh. Hal ini bukanlah sekali tapi sudah sering ia alami.

“Maklumlah mesin udah tua, mudah2an aja betulinnya gak pakek biaya (penggantian sparepart), kalok karburator aja bisa la dikutak katik. Pasrah aja om tapi bukan berarti kita gak usaha ya,” ucapnya getir.

Amirudin, wak Amir adalah satu dari sekian banyaknya wak Amir lainnya yang bernasib kurang beruntung di kecamatan Pangkalan Susu yang butuh kehadiran dari Pemda Langkat. Berita Langkat, Em

- Advertisement -

Berita Terkini