Prof Hasbullah Thabrany: Indonesia Harus Bebas Lapar

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Depok – Bangsa ini telah mendapatkan kemajuan ekonomi terbaik dengan tingkat kesejahteraan tertinggi. Namun pada kenyataannya, masih banyak yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya,” demikian ungkap Prof Hasbullah Thabrany, kepada MUDANEWS.COM di Mesjid Universitas Indonesia Depok, Minggu (13/01/2019).

Karena menurut Prof Hasbullah, dalam Islam telah ditegaskan melalui Surah Al Ma’un bahwa jangan sampai ada orang lapar.

“Maka menjadi pendusta agamalah kita ketika masih ada orang yang lapar,” tegas Caleg DPR RI Nomor Urut 5 PDI Perjuangan Dapil Kota Depok dan Kota Bekasi tersebut.

Lebih lanjut Prof Hasbullah mengakatakan bahwa pendusta agama ialah orang yang tidak mau menyantuni anak yatim. Ciri berikutnya ialah orang yang tidak mau menyeru untuk dana dan makanan supaya diberikan kepada orang miskin.

“Ada dua hal yang patut disimak dalam ayat 3 surat Al Ma’un ini. Pertama ayat tersebut tidak berbicara tentang kewajiban ‘memberi makan’ orang miskin, tapi berbicara ‘menganjurkan memberi makan’. Itu berarti mereka yang tidak memiliki kelebihan apapun dituntut pula untuk berperan sebagai ‘penganjur pemberi makanan terhadap orang miskin’ atau dengan kata lain, kalau tidak mampu secara langsung, minimal kita menganjurkan orang-orang yang mampu untuk memperhatikan nasib mereka,” jelas Prof Hasbullah.

Peran ini sebenarnya bisa dilakukan oleh siapapun, selama mereka bisa merasakan penderitaan orang lain. Ini berarti pula mengundang setiap orang untuk ikut merasakan penderitaan dan kebutuhan orang lain, walaupun dia sendiri tidak mampu mengulurkan bantuan materiil kepada mereka.

Sehingga Prof Hasbullah pun menekankan bahwa kebutuhan orang dapat berfungsi normal ketika standart pemenuhan biaya makan dan berobat dapat terpenuhi.

“Secara nasional, kita harus jibaku menjalankan sistem Jaminan Sosial dengan profesionalitas yang mumpuni,” tandas Prof Hasbullah Thabrany. Berita Depok, Maulana Maududi

- Advertisement -

Berita Terkini