Harga Karet Turun, Petani Karet di Tapteng Menjerit

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Tapteng – Harga karet di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) semakin menurun sampai Rp 5.000/Kg, Akibatnya para petani mengaku kewalahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hal tersebut diungkapkan Sulaiman (38), salah seorang petani karet Desa Makarti Nauli, Kecamatan Kolang, yang mengaku kondisi harga karet saat ini sangat menjepit kehidupan mereka.

“Kalau sekarang harganya antara Rp5 ribu sampai Rp5,5 ribu, itulah harga terakhir kita jual. Jelas kesulitan kali lah kita petani ini kayak gini,” ungkap Sulaiman, Senin (24/7/2017), saat ditemui Awak Media.

Sambungnya, dengan harga karet yang sangat anjlok saat ini, kebutuhan hidup sehari-hari pun sulit untuk ditutupi para petani karet.

“Bayangkanlah, seminggu kita hanya dapat kumpulkan 30 kg, kalikanlah itu sama harganya, mana cukup. Untunglah istri juga kerja,” ucapnya.

Sulaiman berharap, Pemerintah dapat memberikan perhatian yang serius atas kondisi harga karet yang semakin menjepit para petani karet.

“Kami harap pemerintah bisalah memperhatikan kami yang kecil ini, jangan yang besar-besar saja di perhatikan. Karena kalau kayak gini gimanalah kita mau beli pupuk untuk batang karet ini, makan kami saja sudah susah,” katanya.

Hal senada diungkapkan M Sitompul (40), yang juga merupakan seorang petani karet, menuturkan bahwa kondisi harga karet saat ini diharapkan bisa lebih bagus lagi.

“Harapannya ya naiklah. Normal saja pu Rp10 ribu per Kg sudah cukup lumayan kita. Makanya kita sangat berharap pemerintah bisa mengatasi persoalan ini. Cobak lah dibandingkan harganya sekarang dengan kebutuhan, harga beras saja sudah Rp18 ribu per Kg, kan harus dapatlah kita 4 kg tiap hari dan itu hanya untuk belik beras, belik ikan dan lainnya bagaimana?, sulit kali, makanya harapan kita pemerintah bisa kasi perhatian serius,” harapnya. Berita Tapteng, Arjuna

- Advertisement -

Berita Terkini