Jelang Ramadhan, Kapolri akan Tindak Spekulan Bahan Pokok

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kapolri Jenderal Tito Karnavian berjanji akan menindak para spekulan dan pemain harga bahan pokok jelang ramadhan mendatang.

Ini dilakukan untuk mencegah kelangkaan barang dan harga yang melambung terhadap kebutuhan bahan pokok. Tito mengatakan itu dihadapan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf dan Mabes Polri, diikuti sejumlah Gubernur dan jajarannya, Kapolda, Kapolres serta bupati/wali kota se-Indonesia melalui video conference.

Selain itu juga diikuti Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang sedang berada di Semarang Jawa Tengah.

“Kita sepakat dengan Mendagri, Mentan, Mendag dan KPPU, kita komitmen dengan Presiden untuk mengendalikan harga sembako. Karenanya video conference ini dilaksanakan di Mako Brimob Polda se-Indonesia,” kata Tito

Fluktuatif harga selama ini bisa diakibatkan dari disparitas dan distribusi. Sebab ada kemungkinan hal tersebut karena tindakan para spekulan yang sengaja menimbun barang agar harga komoditas tertentu seperti beras, gula, daging, minyak goreng dan barang sembako lainnya.

“Upaya kita adalah pencegahan dan penindakan hukum. Untuk pencegahan dilakukan seperti operasi pasar dan dikoordinasikan dengan pihak terkait. Sementara untuk penindakan, kita akan gebrak siapapun pelaku spekulan yang sengaja menimbun aja memainkan harga. Kalau ada gebrakan dilakukan kepada kartel dan spekulan, tokoh diekspose agar masyarakat tahu, kita tidak main-main,” sebut Tito.

Sementara Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi menyebutkan perlunya sinergitas seluruh pihak terkait dalam mempersiapkan ketersediaan bahan pangan dan stabilitas harga pangan sembako di Sumut menjelang hari besar keagamaan. Sebab dalam hasil tinjauan dirinya dua hari lalu di sejumlah tempat bersama Mendag Enggartiasto Lukita, stok pangan Sumut cukup, bahkan untuk beras masih mencukupi sampai lima bulan ke depan.

“Secara nasional Indonesia satu hal positif, inflasi kita 1,2 persen. Kita tahu memang menjelang ramadhan ada peningkatan demand (tuntutan kebutuhan). Karenanya kita harus memastikan produksi seperti panen dalam waktu dekat. Jangan sampai harga seperti cabe tahun lalu, sangat ‘pedas’. Jadi produksi dan stok harus kita jamin,” pungkas Tengku Erry. Berita Medan, Yogoy

- Advertisement -

Berita Terkini