Masyarakat Desa Bintang Meriah Minta Sekdes Tranparan Soal ADD

Laporan : Arkhan AL

MUDANews.com, Karo (Sumut) – Masyarakat Desa Bintang Meriah  Kecamatan Kuta Buluh Kabupaten Karo meminta agar, K. Perangin-angin  Sekretaris desa mereka agar tranparan soal  penggunaan dana desa tahun 2015 dan 2016.

“Banyak kejanggalan penggunaan anggaran dana desa (ADD) dan dana desa (DD) atau penggunaanya telah menyalahi prinsip dasar ADD itu. Seperti contoh jumlah uang yang diterima dan dipergunakan untuk apa dan kemana pun kami tak melihat di papan pengumuman. Jumlah kegiatan juga tak pernah kami ketahui, “ kata Daris Kaban salah satu warga yang juga merupakan ketua Garda Pemuda kepada Mudanews.com, Jumat (17/3).

Masih menurut Kaban, bahwa dia bersama warga lainya  diantaranya Ndahi Kaban (56),Jhon Melly Perangin-angin (52), Dani Kaban (42), Tuah Lingga Bangun (43), Biston Kaban (30) dan W. Sinulingga (32) baru-baru ini mendatangi Kantor Camat, Kecamatan Kuta Buluh untuk melaporkan tindak tanduk Sekretaris desa nya yang tidak transparan dalam pengelolaan uang ratusan juta itu, sekali gus untuk meminta agar mereka warga desa Bintang Meriah diberikan foto copy RAB anggaran dana desa itu.

“Kami hanya menemukan kekecewaan saja kerena Camat yang seharusnya ikut berperan aktif atau sebagai jembatan kami warga Bintang Meriah untuk dapat menjelaskan secara terang benderang perjalanan dana desa yang jumlahnya ratusan juta rupiah itu , malah hanya menganjurkan agar kami selesaikan saja di desa. Selagi Sekretaris desa kami tidak transparan sampai kapanpun permaslahan ini tidak selesai,kata Kaban.

Masih menurut  Kaban, bahwa dia bersama warga lainya sedang melakukan gerakan pintu ke pintu untuk meminta tanda tangan warga agar Sekretaris desanya di laporkan kepada pihak penegak hukum biar masalah tersebut bisa diselesaikan dan jelas kemana saja penggunaan ADD itu.

Hal senada  juga disampaikan Cipta Ginting( 51) yang mempertanyakan papan pengumuman (Plang proyek) yang dikerjakan . ”Dana pengadaan plang pengumuman proyek ada ditampung di ADD, Kenapa hanya ditulis dengan spidol di triplek dengan tulisan tangan. Setahu kami di desa sebelah kami semua di cetak dan dibuat dengan rapi  transparan sehingga semua masyarakat tahu berapa jumlah dananya serta apa nama bangunannya. Anehnya lagi bahwa selama ini tidak pernah dilakukan musyarawah desa menyangkut penggunaan dana desa”, ujar Ginting.

Sementara P. Perangin-angin Ketua DPC Nasdem Kuta Buluh yang berdomisili di desa Bintang Meriah juga ikut sebagai PJK mengakui bahwa proyek pengumuman ditulis di triplek dengan spidol dan tulisan tangan.

“Saya memang ikut sebagai salah satu PJK yang sebelumnya di janjikan gaji/honor sebesar Rp. 70 ribu per harinya , tapi hingga saat ini uang yang dijanjikan tersebut tidak pernah nyata adanya padahal saya sudah bekerja selama 2 minggu lamanya atau minimal dari hasil kerja itu udah kukantongi Rp.980.000 . sampai saat ini baru dikasih Rp.300 ribu saja sisanya kata Sekretaris  desa yang mengelola dana ADD itu dibayar setelah selesai semua pengerjaan. Setelah sekian lama selesai uang hasil keringat saya itu tak kunjung di bayar”, kesalnya.

Saat dilakukan konfirmasi terkait melalui selulernya Sekretaris Desa Bintang Meriah, Khairuddin Perangin –angin 081263360295 belum dapat tersambung.