Jokowi Nilai Samudera Hindia Sebagai Tantangan Sekaligus Peluang

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan bahwa kawasan Samudera Hindia adalah kawasan yang sangat luas sekali. Untuk Indonesia, banyak tantangan-tantangan yang dihadapi di Samudera Hindia ini. Namun, Jokowi menilai, bahwa tantangan itu justru menciptakan peluang bagi pengusaha.

“Di situlah peluang bisnisnya,” tegas Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Business Summit, yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indian Ocean Rim Assosiation (IORA), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (6/3) siang.

Jokowi menjelaskan, setengah dari perjalanan kontainer adalah lewat Samudera Hindia, dan dua per tiga pengapalan tanker energi itu melewati Samudera Hindia. Selain itu, 2,7 miliar orang tinggal di kawasan IORA.

Oleh karena itu, lanjut Presiden, Samudera Hindia adalah samudera masa depan dan masa depan ekonomi dunia ada di kawasan ini.

“Oleh sebab itu, Indonesia memperkuat poros maritim untuk bergabung dengan IORA,” ujarnya.

Walau begitu, Jokowi tetap mengingatkan, IORA membutuhkan dunia usaha sekaligus untuk menciptakan solusi atas berbagai bentuk tantangan tersebut. Tentu saja, lanjut Presiden, sangat boleh, sangat boleh dunia usaha menghasilkan untung yang sebanyak-banyaknya.

Kemudian Jokowi pun menegaskan, menjadi tugas pemerintah untuk memastikan supaya infrastruktur telekomunikasinya terbangun dengan baik, jaringan 3G, jaringan 4G, dan nantinya jaringan 5G, juga jaringan fiber-fiber optik untuk menyalurkan data-data dalam jumlah yang besar dengan harga yang efisien.

“Menjadi tugas kami, tugas pemerintah untuk mengurangi beban-beban yang menghambat regulasi-regulasi yang berlebihan, peraturan-peraturan yang menghambat, perizinan-perizinan yang berlebihan, perizinan-perizinan yang menghambat,” kata Presiden Jokowi seraya menambahkan, itulah tugas pemerintah untuk mengurangi dan juga untuk mengurangi korupsi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Ketua Umum Kadin Perkasa Roeslain.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini