Laporan: Wahyu Panjaitan
MUDANews.com, Medan (Sumut) – Ada empat hal yang perlu diperhatikan oleh negara manapun di dunia khususnya Indonesia, dalam mencapai potensi maksimal untuk masa depan perekonomian, yaitu berinvestasi ke humancapital, berinvestasi ke ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), membina dan mendukung inovasi dan kewirausahaan, serta meminimalkan kemiskinan.
Demikian yang disampaikan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang telematika, penyiaran, riset dan teknologi, Ilham Akbar Habibie, Dr.-Ing, MBA saat menyampaikan materinya dalam acara kuliah umum bertemakan “Pentingnya riset terapan dalam mendukung daya saing UKM Indonesia” yang digelar oleh Fakultas Ekonomi UNIMED bekerjasama dengan Kadin Sumut dan Ivan Iskandar Institute dengan mengangkat di Auditorium Unimed, Kamis (23/2).
“Mata rantai yang menyambungkan kewirausahaan dan teknologi adalah sains, teknologi, inovasi dan kewirausahaan”, kata Ilham A Habibie yang juga merupakan putra sulung Presiden RI ke-3 BJ Habibie.
Ilham menjelaskan, peranan UMKM dalam ekonomi masa depan yaitu sebagai pencipta lapangan pekerjaan, aktor dalam proses teknologi-inovasi-kewirausahaan, kontributor substansial terhadap peningkatan ekspor, daya saing dan produktivitas, pemerataan kesejahteraan, serta stabilisator dan pendorong pertumbuhan.
“Pemberdayaan dan penguatan UMKM semakin penting untuk masa depan, UMKM perlu fokus diantaranya dibidang ekonomi kreatif, mitra usaha besar berdasarkan teknologi dan start-up menggunakan teknologi. Pelaku usaha mengerti proses teknologi – inovasi – kewirausahaan adalah kunci pengembangan UMKM di masa mendatang,” jelasnya.
Sedangkan dengan Perguruan Tinggi, lanjut Ilham, perannya sangat diperlukan dalam melakukan riset terapan dan menjadi mitra bagi pelaku usaha menciptakan teknologi dan inovasi dalam peningkatan perekonomian di Indonesia.
“Peran Perguruan Tinggi diperlukan dalam melakukan riset terapan dan menjadi mitra bagi pelaku usaha menciptakan teknologi dan inovasi dalam peningkatan perekonomian di Indonesia,” demikian Ilham A Habibie.[am]
