Pedagang Aksara Tuntut Eldin Tunaikan Janji

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Imam

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Kebakaran yang terjadi di pasar Aksara Medan (12/7/2016) silam masih menimbulkan kisah pahit di tubuh para pedagang.

Pasalnya setelah kebakaran terjadi para pedagang meminta Pemko Medan untuk melakukan relokasi bagi para pedagang. Namun harapan itu kian sirna karena tidak adanya tindak lanjut dari Pemko Medan.

Sebelumnya pasca kebakaran terjadi, para pedagang yang mengatasnamakan Pedagang Korban Kebakaran Pasar Tradisional Aksara Medan (PK2PTAM) telah menemui Walikota Medan Dzulmi Eldin. Dalam pertemuan tersebut para pedagang meminta kepada Pemko Medan untuk segera melakukan proses relokasi.

“Kita sudah meminta kepada Bapak Walikota Medan untuk melakukan relokasi di parkiran Buana Plaza, dan pada saat pertemuan tersebut Walikota Medan Dzulmi Eldin menjanjikan akan segera melakukan proses pembangunan buat para pedagang korban kebakaran” ujar salah seorang pedagang aksara Risma Ulina Br. Purba, Senin (13/2).

Saat ditemui MUDANews.com, Risma mengungkapkan kekecewaan kepada Walikota Medan karena tidak ada realisasi dari Pemko Medan untuk melakukan relokasi atau pembangunan ulang untuk tempat berjualan para pedagang korban kebakaran.

“Sudah 8 bulan kita menunggu, tapi tidak ada tanggapan sama sekali dari Pak Eldin, bahkan kami sudah beberapa kali mengirimi surat untuk Pemko Medan dan juga kami berangkat ke Jakarta untuk memberikan surat ke Kementrian Perindustrian dan Perdagangan” lanjut Risma.

“Di Jakarta sana, kemarin pasar senen terbakar dan sekarang sudah dilakukan pembangunan ulang untuk mereka, tapi kenapa kami harus menunggu lama sampai 8 bulan dan sampai sekarang gak ada kejelasan bahkan kami sudah demo beberapa kali,” keluh Risma.

Di sisi lain, Kim Yang yang juga merupakan pedagang Aksara berharap Pemko Medan memperhatikan para pedagang aksara yang jadi korban kebakaran.

“Kami ini korban, selama berjualan di Pasar Aksara kami bayar retribusi di tiap bulannya, tapi kenapa ketika terjadi kebakaran pemerintah seolah-olah lepas tangan tak ingin memperhatikan kami pedagang. Padahal kan kami bayar pajak, kami pedagang resmi bukan illegal,” tutur Kim Yang.

Dari informasi yang dihimpun MUDANews.com ada sekitar 800 pedagang yang dulunya berjualan di pasar Aksara, para pedagang ini terpaksa memakai bahu jalan di sekitaran jalan Aksara dan HM. Yamin.

“Tolonglah Pak Eldin, jangan sekedar janji. Tunaikan lah janjinya sama kami. Perhatikanlah kami, kami ini rakyat, kami ini korban” harap Kim Yang.

“Sampai kiamat pun kami gak akan pindah, sebelum dibangun kios untuk kami” teriak salah seorang pedagang.

Akibat kebakaran yang terjadi sudah hampir setahun silam ini omzet para pedagang pun menurun.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini