Driver Go-Jek Tuntut Hasil Mediasi Pada Aksi Jum’at Kemarin

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Putra

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Ratusan driver Go-Jek kembali geruduk kantor Go-jek yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kel. Perintis, Kec. Medan Timur, Senin (13/2) sekira pukul 11.30 WIB.

Kedatangan Ratusan Driver Go-Jek ke kantor Go-jek tersebut guna menagih hasil dari mediasi antara  Driver Go-Jek dengan pihak Manajemen Go-Jek, terkait kebijakan penurunan upah Go food, yang dari awal Rp 15.000 menjadi Rp 9000 dipotong Rp 1000, sehingga hanya Rp 8000 yang diterima Driver Go- Jek.

Hal ini disampaikan Joko Pito (49), “kedatangan kami (Driver Go-Jek) kemari untuk menagih hasil mediasi pada aksi spontanitas pada Jum’at (10/02) lalu, terkait 11 tuntutan yang kami sampaikan kepada pihak Manajemen, salah satu tuntutan itu adalah penurunan upah Go-Food yang dibuat Manajemen secara sepihak”.

“Kemarin janji mereka (Manajemen) hasil mediasinya akan disampaikan pada hari Sabtu (11/2), namun karena alasannya pimpinan lagi di Jakarta dan kembalinya pada hari Minggu (12/2) semalam, jadi hari ini lah mereka rapat dulu di dalam, baru menyampaikan hasil dari tuntutan yang kita sampaikan pada aksi kemarin,” tambah Joko yang mewakili para Driver di depan kantor Go-Jek.

Perlu diketahui sambung Joko, aksi protes pada Jum’at (10/2) kemarin, adalah bentuk spontanitas yang  dilakukan para Driver Go Jek. Hal itu dikarenakan kebijakan penurunan upah Go- Food tersebut tidak ada disampaikan terlebih dahulu kepada para Driver.

“Pada Jum’at pagi, pihak Manajemen langsung menurunkan tarif harga Go- Food yang awalnya Rp 15.000 yang diterima Driver kini hanya Rp 8.000 yang diterima Driver, makanya kami semua ngumpul dan melakukan protes,”ujarnya.

Joko juga menyampaikan, agar pihak Manajemen ketika membuat kebijakan untuk juga melibatkan para Driver, untuk bisa membahasnya secara bersama, jangan seperti yang sekarang ini, terkesan kebijakan dilakukan dengan sepihak.

“Harapan kami (Driver) kepada pihak Manajemen untuk dapat duduk bersama ketika hendak membuat suatu kebijakan. Sebagai mitra ya kami diajak berunding lah, karena selama ini mereka selalu mengatakan keputusan itu langsung dari pusat (Kemang) hingga beginilah, sporadis jadinya, dan hal itu juga pernah terjadi di kota-kota lainnya, seperti Surabaya, dan Solo,” tambahnya.

Joko menegaskan, jika tuntutan terkait penurunan upah Go- Food tidak dikembalikan seperti semula, para Driver Go-Jek akan melakukan boikot terhadap pesanan Go Food tersebut.

“Jika kebijakan penurunan upah Go-Food itu tidak dikembalikan seperti semula, kami tidak akan menerima orderan dari pelanggan Go Food,” tandasnya.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini