Ratusan Driver Gojek Medan Demo Kantornya

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dhabit Barkah Siregar

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Ratusan driver Gojek Medan menggelar aksi di Kantor Gojek, Komplek Jati Junction, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Medan Timur, Jum’at (10/2) siang.

Sehubungan itu, aksi tersebut guna menuntut penyesuaian bagi hasil (profit) yang baru diberlakukan perusahaan antar jemput berbasis online itu tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Salah seorang driver yang enggan menyebut namanya, mengatakan, pemberlakuan bagi hasil itu dinilai sangat tak wajar. Sebab, yang sebelumnya tarif antar maksimal senilai Rp 15 ribu, akan dibagi 80-20 persen, artinya driver akan mendapatkan sekitar Rp 12.000. Sedangkan pemberlakuan yang baru, driver hanya mendapatkan Rp 8.000 dari tarif maksimal, yang artinya pembagian berubah menjadi 60-40 persen.

Mereka kecewa karena kebijakan itu tiba-tiba saja diterapkan tanpa pemberitahuan di awal.

“Kami menuntut pemangkasan tarif. Yang awalnya ongkosnya Rp 15 ribu, itu kami setor Rp 12 ribu. Sekarang Rp 15 ribu itu sisanya sama kami cuma Rp 8 ribu. Biasanya kalau diterapkan tarif baru, ada pemberitahuan dulu. Kali ini, tiba-tiba aja naik,” ungkapnya.

Selain itu, driver juga mengeluhkan mengenai bonus kerja yang didapat. Menurutnya, dengan kebijakan baru ini, mereka merasa dipersulit dan terkesan menekan pendapatan driver.

“Juga performa. Untuk mendapatkan bonus suka-suka mereka. Jadi sekarang kami lebih sulit mendapatkan bonus,” sebutnya.

Diketahui, kebijakan Gojek yang baru ini hanya diberlakukan di dua kota saja, yakni Medan dan Surabaya.

Pantauan di lokasi, ratusan massa aksi Gojek memadati simpang Jalan Perintis Kemerdekaan-Gaharu, tepatnya di Komplek Jati Junction. Imbas dari aksi itu, membuat arus lalu lintas sedikit terkendala. Juga, para driver Gojek lain yang tidak turut dalam aksi, dihentikan ketika melintasi seputaran lokasi oleh massa aksi.

Aksi tersebut juga sempat memanas dalam waktu yang cukup singkat. Hal itu, dikarenakan para driver tidak senang dengan ulah salah seorang personil Sat Shabara Polrestabes Medan yang menggeber kendaraan dinasnya saat mengamankan lokasi.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini